KB
(Keluarga Berencana)
Keluarga Berencana
adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.Untuk
menghindari kehamilan yang bersifat menetap bisa dilakukan sterilisasi, dan
untuk menghindari kehamilan sementara digunakan kontrasepsi.
Sayangnya ada
beberapa metode kontrasepsi yang memiliki efek samping yang dapat menimbulkan
rasa kurang nyaman dan ada beberapa wanita yang tingkat toleransi tubuhnya
sangat rendah terhadap efek samping alat kontrasepsi yang dipakainya.Efek
samping yang dirasakan seperti mual, pusing, problema kulit, obesitas,
perdarahan dan nyeri perut pada penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung
hormon, resiko kebocoran dan repot pada pemakaian kondom, hingga resiko hamil
anggur pada penggunaan IUD.
Bagi wanita yang
ingin menghindari efek samping alat kontrasepsi diatas, maka mereka lebih
memilih cara KB alami, yaitu KB tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Sejak
dahulu orang sudah dipercaya akan adanya hari-hari subur dan tidak subur bagi
wanita, karena itu cara metode kalender mempunyai sejarah yang sudah tua
pemakaiannya sebagai kontrasepsi zaman dulu. Tapi pada jaman sekarang metode
ini masih digunakan walau tidak banyak digunakan.Pasangan suami istri baru yang
masih ingin menunda kehamilannya tetapi tidak ingin menggunakan system hormonal
yang mungkin ditakutkan olehnya akan mengganggu kesuburan rahimnya.Metode
kalender hanya dapat memprediksi kapan masa subur dalam siklus menstruasinya sehingga
kemungkinan besar bisa mengakibatkan kehamilan hamil. Kita sebagai manusia khususnya
seorang wanita sangat penting sekali mengetahui tentang kontrasepsi. Salah satu
metode kontrasepsi alamiah diantaranya adalah Metode Kalender karena akan
sangat membantu sekali dalam masalah Keluarga Berencana.
METODE
KALENDER
Pengertian
Yaitu metode
kontrasepsi dengan mempelajari siklus menstruasi yang nantinya kita akan
mendapatkan gambaran mengenai kapan terjadinya masa ovulasi pada wanita.
Mekanisme Kerja Metode Kalender
Prinsip kerja metode
kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita dalam siklus haidnya
mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya terjadi
beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang.
Sel telur dapat
hidup selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam, jadi suatu konsepsi
mungkin akan terjadi kalau koitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi. Hendaknya
sebelum memakai cara para pemakai harus diberikan penerangan medik yang jelas
tentang cara ini.
Cara Menentukan Masa Aman Metode Kalender
1.
Metode Sistem
Kalender-pantang berkala siklus haid 28 hari
Contoh :
Ibu Kayla mempunyai
siklus haid yang amat teratur setiap bulan, selama 28 hari sesuai dengan bulan
Arab.Maka siklus haid terpendek ibu Kayla adalah 28 hari, dan panjang juga 28
hari (haidnya sangat teratur).
Maka bila ibu Kayla
akan memakai cara sistem kalender bila dipakai rumus diatas hasilnya:
Mulai masa subur ibu
kayla 28-18 hari = 10 dari hari pertama haid
Mulai berakhir masa
subur:28 – 11 = hari ke 17
Jadi masa berpantang
adalah mulai hari pertama haid dan ini harus ditandai dengan spidol merahpada
kalender di rumahnya.
Minggu 7 14 21 28
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jum’at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jum’at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Hari aman : Tanggal
yang tidak dikurang, pada hari-hari ini boleh koitus
Hari bahaya : Tanggal
10.11.12.13, pada hari-hari ini berpantang koitus
Hari ke 1 : Hari
pertama haid
Hari 10, 11 : Koitus
pada hari-hari ini memungkinkan sperma yang masih hidup dapat membuahi sel
telur (ovum)
Hari 12, 13, 14 : Ovulasi
dapat terjadi setiap saat
Hari 15, 16 : Ovulasi
masih mungkin terjadi
Hari 17 : Sel
telur masih mungkin ada dan hidup
Hari 29 : Mulai
haid lagi ( hari ke 1 haid)
Pada contoh diatas digambarkan bagaimana memahami sistem kalender
pada seorang wanita dengan siklus haid 28 hari
2.
Rumus atau Cara
Menghitung Metode Kalender Masa berpantang dihitung dengan memakai rumus
sebagai berikut:
a.
Hari pertama mulai
subur = siklus haid terpendek – 18
b.
Hari subur terakhir
= siklus haid terpanjang – 11
Mula-mula dicatat lama siklus haid selama 3 bulan terakhir. Tentukan
lama siklus haid terpanjang, kemudian siklus haid terpendek dikurangi dengan 18
hari, dan siklus haid terpanjang dikurangi 11 hari. Dua angka yang diperoleh
merupakan range masa subur. Dalam waktu masa subut tersebut harus pantang
senggama diluarnya merupakan masa aman
Siklus terpendek
|
Hari pertama masa
subur
|
Siklus terpanjang
|
Hari terakhir masa
subur
|
21 hari
|
Hari ke 3
|
21
|
Hari ke 10
|
22 hari
|
Hari ke 4
|
22
|
Hari ke 11
|
23 hari
|
Hari ke 5
|
23
|
Hari ke 12
|
24 hari
|
Hari ke 6
|
24
|
Hari ke 13
|
25 hari
|
Hari ke 7
|
25
|
Hari ke 14
|
26 hari
|
Hari ke 8
|
26
|
Hari ke 15
|
27 hari
|
Hari ke 9
|
27
|
Hari ke 16
|
28 hari
|
Hari ke 10
|
28
|
Hari ke 17
|
29 hari
|
Hari ke 11
|
29
|
Hari ke 18
|
30 hari
|
Hari ke 12
|
30
|
Hari ke 19
|
31 hari
|
Hari ke 13
|
31
|
Hari ke 20
|
32 hari
|
Hari ke 14
|
32
|
Hari ke 21
|
33 hari
|
Hari ke 15
|
33
|
Hari ke 22
|
34 hari
|
Hari ke 16
|
34
|
Hari ke 23
|
35 hari
|
Hari ke 17
|
35
|
Hahi ke 24
|
Setelah menentukan hari pertama haid, hari pertama masa subur dan
terakhir masa subur, segeralah pindahkan ke kalender untuk ikut secara ketat
yaitu tidak bersenggama pada hari subur (tidak berpantangan).
Sebenarnya cara ini hanya
cocok bagi wanita yang siklus haidnya teratur. Sebelum melalui cara ini
hendeknya wanita mencatat pada siklus haidnya paling sedikit 6 bulan dan
sebaiknya selama 12 bulan. Setelah ini dicatat barulah ditentukan kapan
mulainya hari subur pertama dan haru subur terakhir dengan mempergunakan cara
diatas.
Contoh ;
Ibu Sisy mempunyai siklus haid yang tidak teratur.Setelah dicatat
selama 6 bulan – 12 bulan diperoleh siklus haid terpendek adalah 22 hari dan
terpanjang 40 hari.
Bila ibu Sisy ingin memakai sistem kalender untuk mencegah kehamilan,
maka dengan memakai rumus diatas diperoleh :
-
Hari pertama subur = 22 –
18 hari = hari ke 4
-
Hari terakhir hari subur =
40 – 11 = hari ke 29
Lamanya berpantang koitus mulai hari ke 4 – hari ke 29 adalah
selama 25 hari dalam satu bulan.
Efektivitas
Bagi wanita dengan
siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi dibandingkan wanita yang
siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan berkisar antara 6 – 42
Efek Samping
Terlalu lama
berpantang kadang kala tidak terlalu lebar (lama).
Kelebihan Metode
Kalender
- Dapat dilakukan oleh siapa saja
- Tidak menggunakan peralatan apapun,hanya cukup
menggunakan kalender
- Tidak mengganggu aktifitas seksual
- Tidak mempengaruhi kesuburan dalam jangka panjang
Kesulitan
Metode Kalender
- Tidak melindungi terhadap infeksi penyakit
menular seksual (PMS).
- Perlu waktu dan latihan untuk dapat mengetahui
secara tepat masa suburnya.
- Penentuan masa subur ini tidak dapat dilakukan
hanya berdasarkan pengamatan 1 siklus mentruasi saja, setidaknya perlu
pengamatan selama 6 bulan untuk lebih amannya.
- Selain itu kesulitan cara ini adalah bahwa waktu
yang tepat dari ovulasi sulit untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14
±2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada
wanita dengan haid yang tidka teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau
sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa
pada wanita dengan haid teratur oleh salah satu sebab (misalnya karena
sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya.
- Tidak dapat diterapkan pada wanita dengan siklus
haid yang tidak teratur, nifas, ibu menyusui dan perimenopouse
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen : Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC, 2006.
Mochtar, Rustam : Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC, 1998.
Wiknjosastro, Hanifa
: Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
2005
Wikhjosastro, Hanifa : Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/1906030-cara-berkb-alami-dengan-metode/